Senin, 13 Juni 2016

Recognize PPI Raw Material - Sengon

SSengon juga disebut Jeung Jing, Albiso atau Albasiah yang dahulu mempunyai nama botani Albisia Falcataria. Namun sejak tahun 1983, berdasarkan Bulletin Museum Nasional Paris dan the Flora Malaysiana (laporan225), nama botanisnya dirubah menjadi Pharaseriantes falcataria, sengon dapat tumbuh pada lahan berketinggian 0-2.000 m di atas permukaan laut dengan iklim A, B, dan C yang bercurah hujan rata - rata 2.000 - 4.000 mm/tahun, pada kondisi lahan agak subur, serta memerlukan cahaya kuat. Selain sebagai salah satu tumbuhan yang dapat memperbaiki kesuburan lahan, sengon juga merupakan penghasil kayu yang produktif. Ketinggian pohon dapat mencapai 15-25 meter. Hingga berumur 5 tahun pertumbuhan tingginya dapat mencapai 4 meter. Dapat ditebang setelah berumur 5-9 tahun. Potensi produksi kayunya sebesar 10-40 m3/hektar/tahun atau 250 m3/hektar/7 tahun.

Kayu sengon merupakan substitusi kayu keras terutama dari kalimantan, karena sedikitnya bahan baku kayu keras, umur panen albasia relatif pendek dan harga yang bersaing. Harga kayu albasia relatif murah dibandingkan dengan kayu lain seperti kayu jati atau kayu mahoni (www.tasikmalaya.go.id tanggal 17 Maret 2008). Kayu sengon dapat dimanfaatkan untuk konstruksi ringan bangunan rumah, furniture, papan peti kemas, tangkai, dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain - lainnya. Dengan sifat - sifat kelebihan yang dimiliki sengon, yaitu mudah digergaji, diserut, dipahat, dan diplitur, serta tidak mudah pecah kalau dipaku, maka banyak pohon sengon ditanam di ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui Dephutbun untuk menggalakan "Sengonisasi" Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa, Bali, dan Sumatra. Di Ambon kulit batang digunakan untuk penyamak jaring, kadan - kadang sebagai pengganti sabun. Ditanam sebagai pohon pelindung tanaman hias, reboisasi, dan penghijauan


Ciri Umum Komoditi Kayu Sengon :

1. Buah
Berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya 6 - 12 cm. Setiap potong berisi 15 - 30 biji

2. Biji
Terlepas dari polongnya bila masak. Bentuk biji mirip perisai kecil, jika sudah tua berwarna coklat kehitam - hitaman agak keras dan berlilin. Dalam 1 Kg benih terdapat 33.000 butir. Biji untuk benih dianjurkan diambil dari pohon induk yang berumur mminimal 8 tahun.

3. Pembungaan
Tersusun dalam bentuk malai, ukuran bunga kecil sekitar 0,5 - 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuantum bunga yang mekar berisi bunga jantan dan betina. Penyerbukan dibantu angin dan serangga.

4. Akar
Pohon sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambut banyak mengandung bintil akar berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Keberadaan bintil akar membantu porositas tanah dan penyediaan unsur nitrogen dalam tanah.

5. Batang
Berbentuk lurus kulit berwarna kelabu keputih - pputihan , licin, tidak mengelupas dan memiliki batang bebas cabang mencapai 20m. Tajuk berbentuk perisai, tidak rimbun daunnya.

6. Daun
Tersusun majemuk menyirip ganda sedangkan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok, daun yang rontok tersebut justru cepat meningkatkan kesuburan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar